Kemenangan gemilang diraih Real Madrid saat bertandang ke Veltins Arena menghadapi Schalke 04 di leg 1 babak 16 besar Liga Champions. Los Blancos setengah lusin kali mengoyak jala tuan rumah dan menutup laga dengan skor 6-1.
Madrid sudah unggul cepat saat laga baru berjalan 13 menit melalui Karim Benzema. Gareth Bale sukses menggandakan keunggulan di menit 21. Madrid selanjutnya mengamuk di babak kedua dengan mencetak 4 gol tambahan.
Tuan rumah baru bisa mencetak gol hiburan di injury time melalui tendangan first time Klaas-Jan Huntelaar yang tidak dapat diantisipasi Casillas. Kemenangan telak ini membuat El Real nyaris mustahil gagal ke babak perempat final.
Pupus Mitos di Jerman
Selain berpeluang besar lolos ke perempat final, kemenangan atas Schalke juga memiliki banyak arti bagi El Real. Mereka membuktikan mampu mengakhiri mimpi buruk di tanah Jerman yang selalu menghantui dalam 10 tahun terakhir di kancah Eropa.
Seperti dilansir Marca, Madrid mengakhiri kutukan sejak 14 tahun silam. Bahwa mereka tidak pernah menang jika berlaga di Jerman. Terakhir mereka menang di Jerman saat mengalahkan Bayer Leverkusen di Liga Champions pada 2000 lalu.
Madrid juga membuktikan bisa lepas dari hantu kegagalan yang membayangi. Pasalnya, dalam dua musim terakhir, mereka selalu disingkirkan dari Liga Champions oleh wakil Jerman, Bayern Munich (2012) dan Borussia Dortmund (2013).
Sang pelatih Carlo Ancelotti dianggap sosok di belakang sukses Madrid sekarang. "Kutukan" tanah Jerman tampak tidak berlaku buat Ancelotti. Pelatih asal Italia itu sepertinya tahu bagaimana menaklukkan klub-klub Jerman.
Ancelotti memang memiliki catatan apik setiap melawan klub asal Jerman. Dari 9 pertemuan, skuad Ancelotti memetik 4 kemenangan, 3 imbang dan 2 kekalahan. Dan dari 6 kunjungan ke tanah Jerman, tim Ancelotti menorehkan 3 kemenangan dan 3 hasil imbang, alias tak pernah kalah.
Ancelotti terakhir kali merasakan kalah di tanah Jerman pada 12 tahun silam kala masih melatih AC Milan. Saat itu, Rossoneri dipermalukan Borussia Dortmund 0-4 di Signal Iduna Park di babak perempat final Piala UEFA 2002.
Catatan apik ini membuat Madrid terlihat siap dan percaya diri jika kembali menghadapi dua wakil Jerman lainnya, Bayern dan Dortmund yang berpeluang menjadi calon lawan di babak berikutnya di Liga Champions musim ini.
110 Gol dan "Teror" Buat Atletico
Kemenangan atas Schalke juga semakin mengukuhkan lini depan Madrid sebagai "terbrutal" dalam menjebol gawang lawan. Ini juga menjadi pesan bagi setiap lawan mereka, khususnya Atletico Madrid yang akan menjadi lawan terdekat.
Sejauh ini, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan sudah mencetak total 110 gol di tiga kompetisi resmi musim ini (71 gol di La Liga, 13 gol di Copa del Rey dan 26 gol di Liga Champions). Grafik permainan Madrid juga terus menanjak sepanjang 2014.
Dari 16 pertandingan yang dilakoni di tahun ini, Madrid membukukan 15 kemenangan dan satu hasil imbang. Madrid sekali hanya sekali ditahan imbang Athletic Bilbao 1-1 di ajang La Liga pada 3 Februari lalu.
Madrid terakhir kali kalah sudah cukup lama. Yaitu 26 Oktober 2013 kala dibungkam Barcelona 1-2 di Camp Nou dalam lanjutan La Liga. Selanjutnya, Madrid tidak terhentikan hingga Kamis kemarin kala membantai Schalke 6-1.
Ini bisa menjadi pesan sekaligus ancaman buat Atletico Madrid. Akhir pekan ini, Madrid akan bertandang ke Vicente Calderon menghadapi tim sekota, Atletico dalam lanjutan La Liga. Atletico merupakan salah satu pesaing dalam perebutan gelar La Liga musim ini.
Atletico memang pernah mengalahkan El Real 1-0 di pertemuan pertama di ajang La Liga di Santiago Bernabeu pada 29 September lalu. Tapi, El Real mampu membalas dengan dua kali mempecundangi Atletico di semifinal Copa del Rey (3-0, 2-0), Februari ini.
Apalagi, Atletico dalam beberapa pekan terakhir, tidak dalam performa terbaik. Dari enam laga terakhir, mereka kalah empat kali dan meraih dua kemenangan. Dengan catatan mencetak empat gol dan kebobolan 10 gol.
Berbanding jauh dengan El Real yang sukses menyapu bersih enam laga terakhir dengan meraih kemenangan dan menorehkan 21 gol dan hanya tiga kali kebobolan. Angka yang cukup meneror para lawan.
Mampukah Atletico menghentikan kebrutalan Madrid? Atau malah Atletico justru yang akan menjadi korban berikutnya.